Tanggal 24 di bulan TIGA, tahun2012. Tengah malam itu istriku sibuk
wira-wiri ke kamar kecil. Seperti biasanya, aku sudah tidur malam itu, tapi
sempat samar-samar melihat istriku yang tengah sibuk mondar-mandir ke lantai
bawah.
Mungkin cukup melelahkan bagi istriku yang sedang hamil tua kala itu,
naik turun tangga dari lantai 1 ke lantai 2,dan sebaliknya. Aku bereaksi biasa
saja, dan meneruskan tidurku. Karena malam-malam sebelumnya kebiasaan istriku
mondar-mandir ke kamar kecil bagiku sudah menjadi hal biasa. Makin tua usia
kandungan maka akan sering buang air kecil.
Di tengah malam itu, sebenarnya aku sedikit heran, intensitas ke kamar
kecilnya malam itu sering sekali. Tapi karena istriku tidak membangunkanku, aku
anggap baik-baik saja dan tidurku lanjut
terus. Hingga pada sekitar pukul 02.20 dini hari istriku membangunkanku untuk
minta dibantu ke lantai bawah, "pa, aku dari tadi pipis terus, dan rasanya
seperti mau pup tapi kok gak bisa di pup-kan ya pa?".
Mungkin istriku cukup lelah jalan sendiri ke lantai bawah, lalu kupapah
dia menuju lantai bawah. Sesampai di lantai bawah sebelum masuk kamar kecil,
istriku menuju dapur dulu untuk minum air putih (dapur ke kamar kecil jaraknya
hanya 6 langkah).
Belum sempat menuangkan air di botol ke gelas, tiba-tiba dari (maaf)
selangkangan istriku keluar cairan cukup banyak, putih agak kental bercampur
warna merah.
Istriku panik, aku lebih panik tapi didepan istriku aku kuat-kuatkan
untuk tidak menampakan kepanikan-ku (asline ndredeg). Saat itu juga, kupapah
istriku ke ruang depan, aku ambil kendaraan, kupapah istriku ke dalam
kendaraan, dan dengan sedikit "mencuri jalan" atau melawan arus,
kutancap gas menuju rumah sakit PTPN Kaliwates yang jaraknya sekitar 5km dari rumahku.
Sesampai di rumah sakit, istriku langsung ditangani dengan cekatan oleh
2 bidan yang sedang piket, dan Alhamdulillah salah satu bidan piket itu adalah
bidan andalan kami, bidan Uswatun.
Saat istriku dibawah masuk ke ruang pemeriksaan, sebelum aku mengurus adminsitrasi,
aku pastikan keadaan istriku dulu. "pak, istri sampean sudah bukaan 4
ternyata, sepertinya prosesnya akan cepat, ya moga-moga saja lancar ya
pak".
Setelah aku urus adminstrasi, aku bergegas menemani istriku di dalam
ruang pemeriksaan. Melihat kondisi sepertinya normal-normal saja, lalu aku
memberi kabar pada orang tua dan mertua.
Pukul 02.55 Wib bukaan 8, pukul TIGA lewat 43 menit, tanggal 25 bulan
TIGA Alhamdulilah anak-ku lahir, Alhamdulillah sehat tidak kurang suatu apapun,
Alhamdulillah diberi banyak kemudahan dan kelancaran.
Setelah kupastikan keadaan bayi dan ibunya baik-baik saja, aku keluar
ruangan dan sujud syukur, lalu... menangis sejadi-jadinya dipelukan ibuku,
menangis lantaran bahagia dan tidak tega mengingat istriku yang kesakitan luar
biasa.
Dan kuberi nama anak lelaki-ku yang lahir di bulan TIGA itu, Al Ghofar
Wirabumi.
POSTINGAN PENUH RASA SYUKUR INI UNTUK MEMERIAHKAN SYUKURAN RAME-RAME MAMA CALVIN,LITTLE DIJA,DAN ACACICU