Minggu, 28 April 2013

Komunitas Kesenian Rakyat 'Yakso Kusumo'


Di sebuah tanah lapang di dusun nomor sembilan desa Curahnongko,  35km dari pusat kota Jember. Terdengar alunan musik tradisional sebagai penanda dimulainya pertunjukan kesenian tradisional.  Setelah sebelumnya beberapa pinisepuh desa melakukan ritual dan memanjatkan doa syukur dan keselamatan.
1358847691115707629
Hari itu sedang ada acara semacam tasyakuran, “selametan petik panen”.  Tasyakuran  sebagai penanda dimulainya menanam di lahan yang dikelolah secara kolektif oleh warga.  Hampir berbagai  kegiatan warga desa Curahnongko dalam puncak acaranya selalu menyajikan pertunjukan kelompok kesenian tradisonal kebanggaan mereka.  Kelompok kesenian tradisional Yakso Kusumo.
1358847800218457856
Kelompok kesenian tradisonal ini dibentuk, dikelolah, dan para pemainya pun adalah warga desa Curahnongko itu sendiri.  Kelompok kesenian tradisional Yakso Kusumo terbagi dalam tiga bentuk kesenian, yaitu ; Jaranan, Lengger,  dan Ludruk.
1358847882758360224
Dibagi pula waktu pertunjukanya. Jaranan main pagi s.d sore, Lengger main  malam hari s.d tengah malam, Ludruk main tengah malam s.d pagi menjelang.  Warga desa Curahnongko selalu setia menonton dari jam-perjam.
13588479251792706716
Bagi warga desa Curahnongko kelompok kesenian tradisional Yakso Kusuma tidak saja dimanfaatkan sebagai wadah berkesenian, tapi juga sebagai media silaturahmi.  Hingga hari ini kelompok kesenian tradisional Yakso Kusumo masih terus eksis di tengah-tengah laju modernitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar